Banyaknya produk investasi yang berkembang dan digandrungi oleh banyak orang membuat kita, sebagai investor harus selektif memiliki produk investasi yang tepat. Setiap investor harus memiliki tujuan sebelum mengalokasikan dana yang dimiliki untuk berinvestasi di salah satu produk investasi.
Umumnya, setiap produk investasi yang dipilih memilliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun, prinsipnya selalu sama. Tingkat keuntungan yang diperoleh pastilah berbanding lurus dengan tingkat risiko yang akan diterima. Dengan kata lain, Anda juga harus memerhatikan risiko di balik presentase keuntungan yang akan didapatkan.
Tidak hanya produk investasi, sebagai investor Anda juga harus menentukan tujuan pada saat Anda berinvestasi. Apakah tujuannya dana tersebut akan digunakan 2 tahun lagi, 5 tahun lagi atau bahkan 30 tahun ke depan. Jangka waktu investasi haruslah menjadi pertimbangan untuk Anda dalam menentukan produk investasi dan tingkat keuntungan yang akan Anda dihasilkan.
Selain memerhatikan risiko setiap produk investasi, Anda juga perlu mengetahui profil risiko setiap investor. Profil risiko merupakan indikator yang dapat menggambarkan tingkat toleransi seorang investor, terhadap risiko suatu produk investasi. Profil risiko juga erat kaitannya dengan bagaimana seorang investor akan memilih suatu jenis produk investasi.
Jika profil risiko dapat disesuaikan dengan produk investasi, maka tujuan dari finansial akan terpenuhi dengan perasaan aman. Sebaliknya, jika tidak cukup memahami profil risiko dan mengakibatkan salah dalam memilih produk investasi, mungkin saja Anda bisa merasa tertekan karena mengalami banyak kerugian.
Oleh karena itu, profil risiko merupakan hal yang penting Anda ketahui sebelum Anda memulai berinvestasi. Berikut merupakan jenis-jenis profil risiko.
Tipe Konservatif
Tipe konservatif merupakan tipe investor yang cenderung mementingkan keamanan dibanding besaran hasil keuntungan yang akan diperoleh. Seorang investor yang memiliki tipe konservatif umumnya merupakan investor yang sangat menghindari kerugian.
Tipe konservatif biasanya cocok untuk memilih produk investasi yang minim risiko seperti deposito, obligasi, reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Investor yang memiliki tipe konservatif akan merasa aman pada jenis investasi dengan risiko yang minim walaupun keuntungan yang didapatkan juga relatif kecil.
Tipe Moderat
Seorang investor dengan tipe moderat biasanya tidak keberatan jika dana investasinya berkurang sesekali, tetapi memiliki kemungkinan meningkat lagi dalam waktu yang tidak terlalu lama. Biasanya, seorang investor dengan tipe moderat sudah memahami investasi reksa dana yang dipilih akan mengalami fluktuasi.
Produk investasi yang cocok dengan tipe moderat yaitu reksa dana campuran atau reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana campuran atau pendapatan tetap memiliki tingkat risiko yang lebih rendah dari reksa dana saham, meski memiliki tingkat risiko di atas reksa dana pasar uang.
Tipe Agresif
Jenis produk investasi yang cocok untuk investor tipe agresif yaitu saham atau reksa dana saham. Meski begitu, seorang investor dengan tipe agresif tetap harus dapat menganalisa fundamental dan memiliki strategi yang tepat agar tidak salah mengambil langkah.
Salah satu produk investasi yang cocok untuk kita yang sibuk bekerja dan membutuhkan pengelola dana profesional adalah dengan berinvestasi pada reksa dana. Reksa dana menurut UU no. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian diinvestasikan dalam sebuah portofolio efek. Oleh karena itu, jika Anda memiliki dana yang cukup untuk memulai investasi tetapi masih bingung untuk mengelolanya, Anda bisa memulai berinvestasi di reksa dana.
Reksa dana sendiri memiliki beberapa jenis yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana saham. Simak pembahasannya berikut ini.
Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang merupakan jenis investasi yang sebagian besar investasinya pada pasar uang, seperti deposito atau obligasi dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Reksa dana pasar uang memiliki tingkat keuntungan yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Akan tetapi, jenis reksa dana pasar uang hampir pasti memberikan keuntungan, meski jumlahnya kecil.
Jika Anda merupakan seseorang dengan profil risiko konservatif dan memiliki tujuan investasi dalam jangka waktu pendek, Anda bisa saja memilih jenis reksa dana pasar uang karena tingkat risiko yang dimiliki rendah. Dengan begitu, Anda tetap memiliki keuntungan dan terbebas dari risiko yang besar.
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Jenis reksa dana selanjutnya yaitu reksa dana pendapatan tetap. Reksa dana pendapatan tetap ini merupakan jenis investasi yang sebagian besar terdiri dari efek bersifat utang, seperti obligasi. Reksa dana ini memiliki tingkat keuntungan yang lebih besar dari reksa dana pasar uang. Meski begitu, tingkat risikonya sedikit lebih tinggi dari reksa dana pasar uang.
Bagi Anda yang memiliki profil risiko konservatif-moderat dan memiliki tujuan investasi jangka pendek-menengah, Anda bisa saja memilih reksa dana pendapatan tetap. Di samping itu, tingkat risiko yang menengah sangat cocok untuk tujuan investasi jangka menengah pula.
Reksa Dana Saham
Reksa dana saham, seperti namanya merupakan reksa dana yang terdiri dari kumpulan saham-saham. Reksa dana jenis ini, dapat memberikan return yang relatif besar dibanding dengan jenis reksa dana lainnya. Akan tetapi, tingkat risikonya pun dinilai juga paling tinggi.
Jika Anda merupakan seseorang dengan profil risiko agresif dan memiliki tujuan investasi jangka panjang, Anda bisa memilih investasi pada reksa dana saham. Namun, perlu diperhatikan walaupun return yang didapatkan relatif cukup besar, tetapi reksa dana saham kurang cocok untuk investasi pada jangka pendek ataupun menengah karena tingkat risiko yang juga relatif besar.
Reksa Dana Campuran
Reksa dana campuran, merupakan jenis investasi pada efek yang beraneka ragam, yaitu saham, obligasi, atau pasar uang. Dengan begitu, Anda tidak hanya memiliki keuntungan yang beragam, tetapi juga akan dihadapkan dengan tingkat risiko yang beragam pula.
Meski memiliki tingkat risiko di atas reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap, jenis reksa dana campuran masih memiliki tingkat risiko di bawah reksa dana saham. Sehingga, reksa dana campuran ini lebih cocok untuk seseorang dengan profil risiko moderat dan memiliki tujuan jangka menengah.
Sebagai investor, Anda memiliki kebebasan untuk memilih jenis investasi reksa dana yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Jika akan digunakan kembali untuk jangka waktu yang pendek, maka Anda dapat menggunakan reksa dana pasar uang atau reksa dana pendapatan tetap untuk jangka waktu dengan tingkat risiko yang relatif lebih kecil dari reksa dana saham atau reksa dana campuran.
Adapun reksa dana saham dapat Anda gunakan jika Anda sudah memiliki tujuan dan rencana untuk menggunakan kembali dana tersebut untuk jangka waktu yang panjang, misalnya di atas 10 tahun. Sehingga Anda dapat memperkirakan tingkat risikonya dengan baik.
Jika Anda ingin menentukan reksa dana yang Anda pilih, pastikan dana yang digunakan merupakan “uang dingin” atau dana yang tidak akan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Juga, pastikan Anda sudah memiliki tujuan yang pasti dengan memperkirakan jangka waktu yang tepat. Dengan begitu, pilihan reksa dana yang Anda pilih akan sesuai dengan rencana Anda di masa mendatang.