Kebutuhan hidup yang terus meningkat serta inflasi di Indonesia yang pasti terjadi dari tahun ke tahun menjadi latar belakang pentingnya melakukan kegiatan investasi, karena saving tidak lagi mampu menjadi solusi dalam meningkatkan kemampuan finansial seseorang. Salah satu pilihan yang sedang ramai adalah investasi, yang merupakan suatu aktivitas penempatan sejumlah dana pada instrumen investasi dengan harapan akan memperoleh nilai tambah di masa yang akan datang. Salah satu instrumen investasi yang menarik adalah reksa dana. Melalui reksa dana seseorang dapat berinvestasi dengan modal sangat rendah, sekaligus dapat melakukan diversifikasi, memiliki risiko kecil, namun memiliki imbal hasil yang kompetitif. Dengan kata lain, reksa dana adalah salah satu pilihan instrumen yang dapat kita pilih sebagai pemula dalam menggeluti dunia investasi.
Loh? kenapa harus reksa dana untuk memulai sebagai pemula? Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hal itu karena reksa dana adalah salah satu alternatif investasi bagi investor yang tidak memiliki banyak waktu, pengetahuan, dan keahlian untuk menghitung risiko investasi yang dilakukan. Lantas apa pengertian reksa dana itu sendiri? Menurut Undang-Undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi. Dari pengertian reksa dana tersebut, dapat diartikan bahwa investor mempercayakan uang yang dimiliki kepada Manajer Investasi untuk diinvestasikan ke dalam Portofolio Efek. Melalui Manajer Investasi, investor dapat menginvestasikan uang yang dimiliki ke dalam berbagai bentuk aset keuangan yang disebutkan sebelumnya tanpa perlu dilakukan secara langsung.
Reksa dana adalah alternatif investasi bagi para investor, bukan tanpa alasan reksa dana dimasukan ke dalam daftar pilihan, hal itu karena reksa dana memiliki beberapa kelebihan yang memudahkan investor yang ingin melakukan investasi di pasar modal. Pertama, reksa dana adalah instrumen dengan tingkat likuiditas yang tinggi dimana investor dapat dengan mudah menjual dan membeli pada nilai aktiva bersih yang berlaku. Kelebihan kedua, reksa dana adalah instrumen investasi yang dapat dibagi-bagi dalam pecahan yang lebih kecil. Dua kelebihan ini yang membantu seorang investor untuk meminimalisasi risiko melalui diversifikasi investasi. Ketiga, biaya transaksi relatif murah, stabil, dan seragam. Keempat, risiko yang dihadapi bila dikelola secara rasional dapat memberi peluang yang lebih besar terhadap keuntungan yang diperoleh pada masa yang akan datang. Dengan panduan reksa dana yang tepat, ditemukan bahwa di negara berkembang return dari reksa dana memiliki indeks return yang lebih tinggi dibandingkan pasar meskipun tidak terlalu tinggi.
Panduan Reksa Dana Sebagai Suatu Pilihan Investasi
Sebelum Kita memulai investasi dengan membeli reksa dana, tentukanlah dahulu apa tujuan sebenarnya Kita berinvestasi? Karena tujuan Kita akan berhubungan erat dengan jangka waktu investasi dan jenis reksa dana yang tepat. Tujuan juga bisa digunakan sebagai motivasi dalam berinvestasi. Jika tujuan dalam berinvestasi sudah ditentukan dengan matang, maka ada beberapa hal yang perlu Kita ketahui ketika ingin membeli reksa dana.
Dalam memilih reksa dana, investor mempertimbangkan kinerja dari reksa dana tersebut pada periode terdahulu. Hal ini dilakukan investor dengan harapan reksa dana yang dibeli akan memiliki kinerja yang baik di masa depan. Terdapat beberapa faktor yang diduga dapat mempengaruhi kinerja reksa dana. Salah satu faktor yang mempengaruhi reksa dana adalah biaya dan komisi reksa dana (expense ratio). Biaya dan komisi menjadi pertimbangan utama investor di Amerika Serikat sebelum membeli reksa dana. Namun, di Indonesia biaya dan komisi yang harus ditanggung oleh investor tidak menjadi pertimbangan utama dalam membeli reksa dana.
Mayoritas investor di Indonesia tidak menganggap biaya investasi reksadana akan mempengaruhi nilai investasi mereka. Hal utama yang harus diperhatikan adalah isi portofolio reksadana tersebut yang akan mempengaruhi nilai aktiva bersih reksadana yang menjadi acuan dalam menentukan return investasi di reksadana. Kinerja return reksadana tersebut merupakan cerminan kemampuan para Manajer Investasi pengelola reksadana tersebut. Tingkat likuiditas merupakan pertimbangan lain yang utama bagi investor. Dalam hal ini, misalkan ketika investor membutuhkan dana dengan mencairkan reksadana, pencairan itu akan dapat terpenuhi dengan baik. Alokasi investasi pada instrumen investasi yang tepat akan mendukung kemampuan pengelola reksadana dalam menyediakan likuiditas jika ada investor yang mencairkan investasi mereka.
Jika faktor yang mempengaruhi reksa dana sudah Kita ketahui dan pahami, serta tujuan dalam berinvestasi juga sudah benar-benar matang, maka selanjutnya Kita harus:
- Memilih platform investasi
- Memahami berbagai macam reksa dana
- Menentukan jangka waktu investasi
- Menentukan reksa dana yang tepat untuk dibeli
- Selalu pastikan produk reksa dana yang dipilih memiliki izin OJK
- Memahami prospektus reksa dana
Gimana? Apa sekarang sudah paham tentang apa itu reksa dana dan seperti apa karakteristiknya? Dengan teknologi yang terus berkembang setiap saat, semua informasi yang Kita butuhkan pun bisa didapatkan dengan mudah. Bahkan saat ini, sudah ada banyak manajer investasi dan bank penjual reksa dana menyediakan situs informatif tentang produk dan layanan reksa dananya.
Investasi dalam bentuk apapun, kuncinya adalah konsisten, reksa dana adalah salah satu bentuk investasi yang juga membutuhkan konsistensi dan kedisiplinan, agar nantinya hasil investasinya bisa terlihat. Kita dapat memulai dari modal yang kecil terlebih dahulu, misalnya saja dengan Rp 10.000 namun dibiasakan untuk konsisten setiap hari. Seperti kata pepatah “sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit”, jadi tunggu apa lagi, kawan?! Ayo Kita mulai berinvestasi!